Religi Islam - www.religiislam.com

Puasa Adalah Perisai Nafsu yang Melindungi Muslim

 


Bulan Ramadhan, yang penuh keberkahan, selalu dinantikan oleh seluruh umat Islam. Ini adalah waktu di mana umat Islam menjalankan ibadah puasa wajib.

Puasa adalah bentuk ibadah kepada Allah SWT yang melibatkan menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari fajar hingga matahari terbenam.

Namun, dalam ajaran Islam, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Ia juga dipandang sebagai perisai yang melindungi dari nafsu buruk.

Rasulullah menggambarkan puasa sebagai perisai dalam buku "Menjadi Takwa dengan Puasa" karya Fajar Kurnianto. Analogi ini menggarisbawahi bahwa puasa berfungsi sebagai pelindung dari tindakan tercela.

Perisai dalam konteks pertempuran digunakan untuk melindungi diri dari serangan musuh. Begitu pula dengan puasa dalam Islam, yang berfungsi sebagai perisai melindungi individu dari nafsu buruk. Dengan niat puasa yang tulus, seseorang dapat menahan diri dari hawa nafsu dan tindakan-tindakan yang merugikan.

Imam Al-Bukhari dalam kitabnya meriwayatkan hadits:

"Menceritakan kepadaku Abdullah bin Maslamah, dari Malik dari Abiz Zinad dari Al-A'raj dari Abi Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Puasa merupakan perisai, janganlah kalian berucap kotor dan janganlah melakukan hal yang bodoh. Jika ada seseorang yang mengajak berkelahi atau mencaci maka hendaklah mengucapkan, 'Saya sedang berpuasa' -dua kali-. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena-Ku. Puasa milik-Ku dan Aku akan membalasnya. Satu kebaikan bernilai 10 kali lipatannya". (HR Al-Bukhari).

Puasa sejati bukan hanya menahan diri dari perbuatan buruk, tetapi juga membangun perisai spiritual yang kuat. Ini membantu individu untuk memperkuat diri dan mematuhi perintah Allah SWT.

Kekuatan perisai spiritual dalam menjalankan puasa tergantung pada kesungguhan individu. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menjalankan puasa dengan kesungguhan dan niat tulus kepada Allah SWT.

Puasa melatih individu untuk mengendalikan dorongan hawa nafsu, yang mencakup hasrat, keinginan, dan emosi yang tidak terkendali. Ini membantu individu untuk mengontrol diri dan tidak terpengaruh oleh dorongan negatif.

Dengan melatih diri dari dorongan-dorongan duniawi, puasa membantu individu untuk lebih fokus pada dimensi spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini akan meningkatkan tingkat ketakwaan dan keimanan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dengan sepenuh hati. Wallahu a'lam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puasa Adalah Perisai Nafsu yang Melindungi Muslim"

Post a Comment